PINJAMAN WIRAUSAHA

kini bank-bank beramai-ramai menawarkan kredit untuk modal usaha kecil dan menengah. Tapi, menurut beberapa pengusaha, prakteknya tidak segampang bunyi brosur. Beberapa pengusaha mengaku bisa mendapatkan pinjaman bank setelah bisnisnya berumur delapan tahun. Artinya, setelah usahanya menunjukkan prospek jelas, baru bank mau membiayai pengembangannya.
Memang, tak mudah untuk mendapatkan pinjaman tapi jika syarat anda sudah cukup bisa menghubungi kami.
menetapkan berapa besar porsi modal usaha dari uang yang anda miliki. Para perencana keuangan pribadi harus memberi ancar-ancar bahwa mesti melunasi bermacam-macam kewajiban terlebih dahulu, seperti utang, kartu kredit, dan berbagai kewajiban lain yang mau tak mau harus dilunasi. Kita juga harus menghitung dana rutin yang digunakan untuk menghidupi diri dan keluarganya biar perhitungannya lancar dan tidak ada kendala di kemudian hari.

Kami memberikan pinjaman dana tunai tanpa jaminan ini buat wirausaha dengan berskala menengah keatas. proses pinjaman terbaru ini di persembahkan oleh bank anz. Dengan suku bunga yang sangat fleksibel para pengusaha bisa menakar dari pencairan buat permodalan usahanya. Lalu siapa saja bank anz memberikan dana pinjamannya di bawah ini salah salah satu gambaran yang bisa menjadi tolok ukur :

* dana di berikan dari 300jt - 500jt

* dokumen yang di perlukan
- ktp
- npwp
- PBB
- SIUP
- rek 3 bln terakhir

Pada intinya kami tidak membutuhkan kartu kredit buat pengajuan dana 500 juta, di sini bank anz menilai dari perputaran keuangan anda di rekening 3 bulan terakhir sampai 6 bulan terakhir.cukup mudah bukan !!!

lama proses pengajuan pinjaman bagi wiraswasta sampai 14 hari kerja bisa lebih karena pinjaman proses ini butuh perhatian penuh. dengan bunga sangat kompetitif mungkin anda bisa tergiur dengan bunga 1,1%. Pinjaman ini banyak yang di cari orang namun belum semua nasabah tahu informasi bagi pengusaha menengah.

Untuk program pinjaman wiraswasta ini kami bantu pelayanan sebaik mungkin.

hanya khusus area jabodetabek

by iwan pertama